Konsep Menejemen Proyek
Assalamualaikum Wr.Wb
Pendahuluan
pertama-tama saya ucapkan selamat datang kembali kepada teman-teman yang telah mampir di blog saya.jadi pada kesempatan kami ini saya akan sharing tentang apa yang telah saya dapat dari PKL di BLC untuk hari ini yaitu tentang Konsep Menejemen IT Dalam Bidang Proyek.
Latar Belakang
memahami suatu konsep dasar memenjemen suatu proyek,jadi ketika kita akan melakukan suatu pekerjaan kita mengetahui alur seperti apa yang kita kerjakan yang telah sebelumnya di koordinasikan.
Maksud dan Tujuan
- Memberikan pemahaman tentang konsep umum memenejemen suatu proyek.
- Supaya dapat memahami suatu konsep dasar suatu proyek,sehingga setelah memahami konsep dasar akan dapat menemukan suatu gambaran
Jadi di dalam membangun suatu konsep menejemen suatu proyek itu menyangkup:
-
Planning
-
Organizing
-
Actuating
-
Controlling
1. Planning (Perencanaan)
Planning adalah
proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna
mencapai tujuan dan
sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan dalam
rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi
tanggung jawab
pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan).
Kontraktor maupun
konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang
tepat untuk mencapai
tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
Pada proses planning
perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
-
Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yangtersedia.
-
Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber dayayang tersedia.
-
Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yangkongkrit.
-
Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuandan sasaran.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing
(pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu
kegiatan yang
dilakukan oleh
sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah
organisasi. Wadah
organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan
fungsional
yang diperlukan
untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
Dalam proses
manajemen, organisasi berfungsi untuk :
-
menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
-
membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
-
mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam
kordinasinya.
Dalam fungsi
organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun
fungsional
yang secara
konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui
mekanisme :
-
koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
-
koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
-
koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis :
3. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan
sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan
orang yang tergabung
dalam organisasi agar melakukan kegiatan
yang telah
ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan
kemampuan
pimpinan(atasan) kelompok untuk menggerakkan,
mengarahkan, dan
memberikan motivasi kepada anggota
kelompoknya untuk
secara bersama-sama memberikan kontribusi
dalam menyukseskan
manajemen proyek mencapai tujuan dan
sasaran yang telah
ditetapkan.
Berikut ini beberapa
metoda mensukseskan “actuating” yang
dikemukakan oleh
George R. Terry, yaitu:
-
Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasakeberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
-
Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat denganmempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya,hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
-
Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dandilaksanakan oleh pegawainya.
-
Upayakan memahami hak pegawai termasuk urusan kesejahteraan,sehingga tumbuh sense of belonging dari pegawai tersebut terhadap tempat bekerja yang di ikutinya.
-
Pimpinan perlu menjadi pendengar yang baik, agar dapat memahamidengan benar apa yang melatarbelakangi keluhan pegawai, sehingga dapatdijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan sesuatu keputusan.
4. Controlling (Pengendalian)
Controlling
diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai
dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan
atau jembatan,
controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh
konsultan melalui
kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya
dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General
Superintendat)
berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang)
terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site
Administration,
Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction
Engineer, dan
Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf
sudah melakukan
tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality
assurance)”.
Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat
dipenuhi.
Ruang lingkup
kegiatan controlling mencakup pengawasan atas
seluruh aspek
pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
-
Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
-
Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,peralatan, bahan)
-
Prosedur dan cara kerjanya
-
Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian
-
sasaran.
Controlling harus
bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-
fakta tentang
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai
faktor yang
mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah
memperbandingkan
antara rencana dan pelaksanaan, untuk
memahami kemungkinan
terjadinya penyimpangan.
Kesimpulan
- Lebih paham tentang konsep menejemen suatu proyek
- E-book BLC
Penutup
- Sekian lebih kurangnya saya mohon maaf
Wassalamualaikum Wr Wb
0 Komentar